Mengulik Sejarah dan Peran Bisbol Korea bagi Diplomasi Budaya dan Olahraga Korea-Indonesia
2025-12-17Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) menyelenggarakan K-Sports Talkshow berjudul "Jejak Baseball Korea: Dari Sejarah ke Budaya & Diplomasi Olahraga" pada 10 Desember 2025, di Multifunctional Hall, Korean Cultural Center Indonesia (KCCI). Pembicara dalam acara ini adalah Ugrasena Oso yang merupakan lulusan Manajemen Olahraga dari Seoul National University. Ia memprakarsai “Hulk Indonesia Youth Baseball Camp 2025” bersama legenda bisbol Korea, Lee Man Soo. Ugrasena juga merupakan atlet tim bisbol nasional dan Jakarta.

Ugrasena menjelaskan bisbol diperkenalkan ke Korea pertama kali oleh seorang misionaris Amerika Serikat bernama Philip L. Gillette. Philip L. Gillette mendirikan tim Hwangseong YMCA pada tahun 1904. Pertandingan pertama mereka berlangsung pada tahun 1906.
Selanjutnya, bisbol juga mulai berkembang di zaman kolonial Jepang sekitar tahun 1910-1945. Namun, saat itu tim Korea harus bertanding dengan aturan yang ditentukan oleh pemerintah kolonial Jepang.
"Saat masa pendudukan Jepang, tim bisbol Korea hanya boleh bertanding di turnamen yang disetujui dan disponsori oleh pemerintah kolonial Jepang," ujar Ugrasena.
Setelah kemerdekaan Korea dari pemerintah kolonial Jepang sekitar tahun 1945-1970, delapan tim bisbol industri didirikan. Kedelapan tim tersebut adalah Financial Union, Joseon Transportation, Gyeongseong Electric, Joheung Bank, Namsun Electric, Joseon Electric, Samguk Coal, dan Jungang Industrial. Enam tim lainnya termasuk Post Office, Railway Bureau, dan Seoul City didirikan pada tahun 1946. Pasca kemerdekaan Korea dari pemerintah kolonial Jepang, ekosistem bisbol Korea semakin menguat seiring dengan penyelenggaraan program-program bisbol di sekolah yang merupakan landasan berdirinya liga bisbol Korea pertama pada tahun 1947. Liga ini merupakan liga bisbol antar sekolah menengah di Korea. Tim bisbol profesional Korea pertama yaitu Lotte Giants didirikan pada tahun 1975.

Ugrasena menuturkan pada tahun 1980-an, Presiden Chun Doo Hwan menerapkan kebijakan 3S. Salah satunya adalah Sports atau olahraga. Kebijakan ini bertujuan untuk memajukan bisbol Korea. Liga bisbol profesional Korea atau KBO (Korea Baseball Organization) League didirikan pada tahun 1982 dengan enam tim yaitu OB Bears, Lotte Giants, Samsung Lions, Sammi Superstars, Haitai Tigers, dan MBC Chungyong.

Tahun 2001 merupakan momen penting bagi kebangkitan bisbol Korea, karena Park Chan Ho menjadi atlet bisbol Korea pertama yang bermain di liga bisbol utama Amerika Serikat dan Kanada yaitu MLB (Major League Baseball).

Korea semakin menunjukkan dominasinya dalam dunia olahraga bisbol dengan memenangkan medali emas untuk cabang olahraga bisbol pada Olimpiade Beijing 2008. Selain itu, tim bisbol Korea juga beberapa kali memenangkan medali emas Asian Games pada tahun 1998, 2001, 2002, 2010, 2014, dan 2018.
Bisbol Korea juga menarik perhatian global dengan penayangan liga KBO pada tahun 2020, karena MLB tidak disiarkan akibat pandemi COVID-19.

Ugrasena mengungkapkan hal yang menarik dari bisbol Korea adalah budaya penggemar bisbol Korea yang kuat. Para penggemar bisbol di Korea sangat antusias menghadiri pertandingan tim favorit mereka dengan membawa lightstick, banner, atau slogan, hingga menyanyikan lagu sorakan untuk menyemangati tim favorit mereka. Pemandu sorak dan maskot tim juga turut menarik perhatian di pertandingan bisbol Korea. Di stadion, para penggemar juga dapat menikmati makanan dan minuman sambil menonton pertandingan bisbol.
Bagi masyarakat Korea, bisbol juga menjadi budaya pop di Korea. Drama Korea berjudul “Hot Stove League” merupakan sebuah drama dengan tema bisbol. Variety show tentang bisbol yang berjudul “Monsters” juga ditayangkan di stasiun TV. Selain itu, aktor Korea dan artis K-pop juga sering diundang dalam acara “First Pitch” untuk melakukan lemparan bola pertama dalam pertandingan bisbol.
Ugrasena juga menekankan kontribusi bisbol bagi peningkatan populasi penduduk dan pembangunan ekonomi Korea. Beberapa contohnya adalah Kota Sangdong dan Pulau Deokjeok. Sangdong merupakan sebuah kota kecil yang terkenal dengan tambang tungsten di Provinsi Gangwon, namun kota ini mengalami krisis populasi. Program sekolah bisbol diselenggarakan di Kota Sangdong untuk mengatasi krisis populasi. Program ini menyediakan pelatihan bisbol, makanan, dan akomodasi gratis sehingga mampu menarik atlet muda dan keluarga mereka untuk datang ke Sangdong. Program sekolah bisbol ini mampu meningkatkan populasi Kota Sangdong hingga lebih dari 1000 jiwa.
Dampak positif juga dirasakan di Pulau Deokjeok yang merupakan pulau terbesar di Ongjin, Incheon. Populasi Pulau Deokjeok yang awalnya 12.000 jiwa pada tahun 1950-an kini telah menurun drastis. Program sekolah bisbol di Pulau Deokjeok dinilai mampu untuk meningkatkan populasi penduduk di pulau tersebut.

Lebih lanjut, Ugrasena menyatakan peran bisbol dalam meningkatkan diplomasi Korea-Indonesia, khususnya dalam aspek olahraga dan budaya. Sebagai upaya meningkatkan kualitas bisbol Indonesia, Ugrasena menyelenggarakan “Hulk Indonesia Youth Baseball Camp 2025” pada tanggal 8-13 Juli 2025 bersama legenda bisbol Korea, Lee Man Soo. Kamp bisbol ini bertujuan untuk memberikan pelatihan bisbol kepada atlet bisbol muda dan pelatih bisbol Indonesia. Program ini berlangsung sukses dan diikuti oleh 85 peserta.

Selain meningkatkan keterampilan para atlet dan pelatih bisbol Indonesia, Ugrasena pun menyampaikan Hulk Indonesia Youth Baseball Camp 2025 turut membuka peluang kerjasama antara Indonesia dengan Kota Goyang, Korea. Pelatih tim bisbol Kota Goyang, Kim Se Hoon menyatakan rencana untuk melaksanakan “Winter Camp 2026” di Jakarta dan berharap program ini mampu meningkatkan kemajuan bisbol kedua negara, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan diplomasi Korea dan Indonesia.

Gelar wicara ini diakhiri dengan kuis tentang olahraga. Para peserta sangat bersemangat mengikuti kuis ini dan berlomba menjawab dengan secepat mungkin.

Penulis pun merasa senang dapat mengikuti acara ini karena mendapatkan wawasan tentang bisbol Korea dan peran pentingnya bagi diplomasi Korea dan Indonesia.
How about this article?
- Like16
- Support2
- Amazing0
- Sad0
- Curious0
- Insightful0