Jakarta, 24 januari 2025 bertempat di CGV Grand Indonesia, saya diundang oleh pihak CGV Cinema Indonesia untuk menyaksikan film perdana “Dark Nuns” dalam format 4DX dengan durasi 120 menit. Dark Nuns, sebuah film okultisme baru, memperkenalkan sentuhan baru pada genre pengusiran setan dengan menempatkan biarawati dalam peran yang biasanya diperuntukkan bagi pendeta, yang membedakannya dari pendahulunya di tahun 2015, "The Priests," tentang mengeksplorasi tema pengusiran setan dari berbagai elemen. Dark Nuns," adalah Spin-off dari "The Priests" tahun 2015 ini menempatkan dua wanita di garis depan narasi pengusiran setan, dengan Song Hye Kyo memerankan peran Suster Yunia bersama Suster Michaela yang diperankan Jeon Yeo-been yang lebih penuh perhatian. Dark Nuns" yang di sutradarai oleh Kwon Hyeok-jae menampilkan adegan pengusiran setan yang lebih luas dan terperinci, sehingga meningkatkan ketegangan. Film ini mempertahankan suasana yang terus-menerus menyeramkan, dengan penggambaran kerasukan setan yang lebih gamblang.
Karakter Film Dark Nuns
Suster Yunia yang diperankan oleh Song Hye Kyo, Karakternya mendobrak pola penggambaran biarawati tradisional, Dia adalah sosok yang berjiwa bebas yang melakukan semua hal yang dilarang gereja, terutama dalam hal menyelamatkan nyawa seorang anak. Dengan sikapnya merokok, dan menggunakan bahasa kasar dalam tekadnya untuk menyelamatkan anak laki-laki yang dirasuki. Penggambarannya sebagai biarawati menunjukkan keserbabisaannya sebagai seorang actres papan atas dan kemauannya untuk memerankan karakter yang menantang dan tidak konvensional. Film dark nuns ini pula menjadi kembalinya Song Hye Kyo dalam film layar lebar. Dalam perannya sebagai seorang perokok, Song Hye Kyo sampai belajar cara merokok dalam waktu 6 bulan untuk memperdalam aktingnya sebagai komitment terhadap perannya.
Suster Michaela yang diperankan oleh Jeon Yeo been adalah seorang residen psikiatri dan murid Pastor Paul. Meskipun dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki gejala apa pun, dia adalah orang yang menderita kebingungan internal tentang fenomena yang tidak dapat dijelaskan oleh ilmu kedokteran.
Pastor Paolo, yang diperankan oleh Lee Jin-wook sebagai seorang pendeta dan psikiater yang menyangkal keberadaan setan dan bersikeras menjalani perawatan medis.
Plot Narasi Yang Unik Antara Horor, Drama Dan Eksplorasi Okultisme Dari Berbagai Elemen
Genre okultisme adalah genre yang menyasar para peminat, bukan masyarakat umum. Dengan kata lain, menjadi genre universal yang dapat dinikmati siapa pun, tanpa memandang jenis kelamin atau usia, ini adalah genre yang hanya dikonsumsi oleh khalayak tertentu yang lebih menyukai materi gaib. Ada pula batasan bahwa unsur-unsur gaib tidak dapat diterima dengan mudah karena perbedaan kebangsaan, bahasa, agama, dan budaya. Di beberapa wilayah di Asia Tenggara, film okultisme dan horor sangat kuat, negara seperti Indonesia dan Thailand yang lebih menyukai material gaib, sementara daerah Eropa dan Amerika mereka memiliki peminat yang sedikit terhadap hal ghaib, yang ditampikan dalam film dark nuns kali ini adalah kolaborasi lintas budaya antara kekuatan gaib Barat dan Timur dalam pengusiran setan.
Film menegangkan “Dark Nuns” menceritakan tentang Hee Joon, seorang anak laki-laki yang dirasuki roh jahat yang kuat, dan dua biarawati, Suster Junia dan Suster Michaela, yang berjuang untuk menyelamatkan hidupnya. Suster Junia dan Suster Michaela berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu. Mereka tidak hanya melakukan pengusiran setan menggunakan ritual Katolik, tetapi juga melakukan praktik perdukunan tradisional Korea. Sebaliknya, Pastor Paolo, yang merupakan seorang psikiater, percaya bahwa Hee Joon menderita penyakit mental dan perawatan medis dapat menyembuhkannya. Sementara itu, Pastor Paolo berfokus pada pengusiran setan untuk mengeluarkan roh jahat dari tubuh anak laki-laki itu.
Penggunaan imajinasi simbolis dan efek artistik yang ditampilkan secara gambalng berupa material, seperti pengusiran roh jahat menggunakan air laut, butiran garam, kartu tarot, musik tradisional perdukunan serta atribut perdukunan seperti hewan yang di percaya bisa menyelesaikan ritual seperti, ayam, kambing hitam dan burung gagak, sementara dari elemen Agama menampilkan atribut seperti kalung salib, patung bunda maria, buku lembaran DOA, air suci, serta lilin yang menambah kedalaman pada perjuangan psikologis karakter, meningkatkan pengalaman sinematik secara keseluruhan, serta penggambaran roh-roh jahat yang lebih gamblang meningkatkan unsur-unsur horor, menciptakan pengalaman yang benar-benar meresahkan bagi para penonton.
Pengambaran Sekuel Dark Nuns Berikutnya
Sekuel ini akan menonjolkan aspek-aspek yang menarik bagi penonton dalam film sebelumnya."Seiring berjalannya cerita dari sudut pandang para biarawati, penemuan-penemuan baru akan muncul. Penampilan mengejutkan dari Gang Dong-won, yang kembali memerankan karakternya dalam "The Priests," pasti akan menyenangkan penggemar film aslinya. Penampilan ini juga mengisyaratkan kemungkinan adanya sekuel berikutnya.
Jangan lupa saksikan film box office “Dark Nuns” yang sudah mencapai 1 juta penonton lebih dan tayang di 160 negara termasuk di Indonesia. Dark Nuns juga masih tayang di seluruh cinema indonesia.
How about this article?
- Like3
- Support3
- Amazing1
- Sad0
- Curious0
- Insightful0